Pages

Sepasang Lilin (Cerita untuk Laki-laki biasa)

Pernah kau berkejar-kejaran dengan angin?
Kemudian terguling dalam tawa syahdu,
'bahwa kau tak mendapatkan apa-apa'
Tapi kamu bahagia...

Seolah tak percaya, 
Matahari sudah memejamkan mata
Semenjak lilin-lilin ini menyala,
Kau tahu, matahari itu... Indah luar biasa, tapi aku tak perlu memilikinya

Dedaunan yang gemerisik menyulam suara menjadi begitu syahdu menyandra kegelisahan.
Maka aku tenang berada di bawahnya,
Mendengarkanya bercerita,
Tanpa perlu aku ikut dalam lakonnya...

Aku akan tetap ada, mendengar, melihat, merasa, bercerita..
Bukan padamu. Tetapi pada lilin-lilin yang akan menghantarkannya kepadamu.
 Biarkan saja sepasang lilin ini tetap terjaga,
ditepatku. ditempatmu.
menemani kopi-kopi kita.
Jangan pernah pertemukan lilin-lilin ini,
Menjadi sebab yang bertemu akibat.
Biar saja mereka tetap menyala.
Di samping gelas-gelas kita.

Untuk Sang Putri

Aku ini hanya rakyat jelata
Hanya orang biasa saja
Yang selalu menunduk dan menunduk
Dan kadang membungkuk

Aku ini hanya rakyat jelata
Yang hanya bisa melihat sang putri dari jauh
Terhalang rasa rendah diri
Dan kilau pakaian kerajaan

Aku hanya rakyat jelata
Hanya orang biasa saja
Bahkan tempat berteduh pun tak ada
Itu bukan milikku

Tuan Putri tahukah kamu
Aku takut dan cemas
Aku takut saat aku menyayangimu
Dan aku takut saat aku merindukanmu